Salam...
Huhu... semalam kami pi tournament futsal.. adeh laa.. kami kalah..huhu... frst game, kalah.. seken game pon kalah.. third game? kalah jugak... masuk game ke-4, baru la menang ngan jaringan 3-1.. huhu.. awat x tau.. game² yg hat mula2 tu semua, jadi cam hampeh ja main.. mai game yg no 4 tu baru jd semangat semacam ja..
Eheheh..dah, biarkan yg berlalu itu.. dan pada mlm semalam, fairuz aka ayus dah open table ntuk kami... wahahaha... kalah pon ade org blanje.. mmg presiden yg prihatin la ayus (ni bukan brtujuan politikkan ayus? :P iklhas kan? :P?) huhu... org dah blanja, kami pon apa lagi, makan la apa yg dihajati... Alhamdulillah.. thx ayus.. amalkan la selalu, insya Alah, sem depan ko jd MPP lak kalo amalkan selalu.. ahahaha~ kidding~!!
Kalah itu sudah pasti, namun itu hanya untuk semalam.. sem depan kami akan cuba lagi.. walaupon smlm game tu ada yg dok x puas ati.. ade la 1-2 team yg wat keraih kepala.. wat kerai~ nak bgaduh pon ada semalam.. tp x pa, adat main ja.. jgn dok simpan dlm hati... kalo x satgi, abeh la keta calaq la.. moto pancit laa.. tp harap2 dak la.. x puas ati pon biaq ataih padang ja.. kat luaq, kita baik2 balik naa...
Nih aku dpt dlm e-mel... pasai jemputan kat org2 acheh seluruh dunia ni ntuk pulang, mengembalikan kerajan Acheh yg berteraskan demokrasi.. baguih la camni.. x mo la perang2.. sama2 Islam dok perang, tu yg tuhan dok tunjuk bencana semua tu (wallahualam~) apa pon, go for acheh people.. i will support all from my heart, as i support my only country, Malaysia~
ok tu je,Wassalam~
Huhu..terpanggil nak post psl acheh ni.. sbb Tok aku org Acheh piau punya..walau x penah jumpa, x penah sua muka, gambaq pon x penah tgk, selagi darah yg sama mengalir, selagi tu tetap utuh persaudaraan kita x kira dimana ceruk dunia kita melata~
Huhu... semalam kami pi tournament futsal.. adeh laa.. kami kalah..huhu... frst game, kalah.. seken game pon kalah.. third game? kalah jugak... masuk game ke-4, baru la menang ngan jaringan 3-1.. huhu.. awat x tau.. game² yg hat mula2 tu semua, jadi cam hampeh ja main.. mai game yg no 4 tu baru jd semangat semacam ja..
Eheheh..dah, biarkan yg berlalu itu.. dan pada mlm semalam, fairuz aka ayus dah open table ntuk kami... wahahaha... kalah pon ade org blanje.. mmg presiden yg prihatin la ayus (ni bukan brtujuan politikkan ayus? :P iklhas kan? :P?) huhu... org dah blanja, kami pon apa lagi, makan la apa yg dihajati... Alhamdulillah.. thx ayus.. amalkan la selalu, insya Alah, sem depan ko jd MPP lak kalo amalkan selalu.. ahahaha~ kidding~!!
Kalah itu sudah pasti, namun itu hanya untuk semalam.. sem depan kami akan cuba lagi.. walaupon smlm game tu ada yg dok x puas ati.. ade la 1-2 team yg wat keraih kepala.. wat kerai~ nak bgaduh pon ada semalam.. tp x pa, adat main ja.. jgn dok simpan dlm hati... kalo x satgi, abeh la keta calaq la.. moto pancit laa.. tp harap2 dak la.. x puas ati pon biaq ataih padang ja.. kat luaq, kita baik2 balik naa...
Nih aku dpt dlm e-mel... pasai jemputan kat org2 acheh seluruh dunia ni ntuk pulang, mengembalikan kerajan Acheh yg berteraskan demokrasi.. baguih la camni.. x mo la perang2.. sama2 Islam dok perang, tu yg tuhan dok tunjuk bencana semua tu (wallahualam~) apa pon, go for acheh people.. i will support all from my heart, as i support my only country, Malaysia~
Preparatory Committee of the Free Acheh Democratic
Secretariats:
New York, United States Tel/Fax. +1 718 337 8843
Stockholm, Scandinavia Tel. + 46 739 756532
e-mail: committee@freeacheh.info
preparatory.committee@gmail.com
website: www.freeacheh.info
Declaration
To our nation, the nations in the world and international institutions
We the Preparatory Committee of the Free Acheh Democratic would like to declare that we will continue our struggle for broader democratic environment in our ancestral land with respect for international laws.
We recognize the positive aspects of the Memorandum of Understanding (MoU) that was signed by the Free Acheh Movement (GAM), under the leadership of Malik Mahmud, and representative of Indonesia government in Helsinki on August 15, 2005 and on going peace process in reducing the level of violence in Acheh. However, the process that led to the current MoU was not characterized by openness and democracy.
Despite many requests from quarters in Acheh, including from some members of GAM and civil society in Acheh to be part of the process and to be allowed to input into the text of the MOU, but no such broad consultative status was given. In fact, only a selected few were invited.
The Helsinki process and the resulting MOU are politically and democratically unsounded, morally unjustifiable, and therefore, in the longer term unsustainable.
We, Achenese who are loyal to the struggle for an independent nation state, have decided to unite and establish this Committee for the following purposes: to continue our struggle for independence; to reclaim the Achenese state and its sovereignty; to lay the groundwork for the establishment of a democratic and free government in Acheh and to provide the voice for the many Achenese voices that have been left unheard. We will carry out these aims for the sake of the Achenese people, to give them the opportunity to stand alongside other nations in the world to contribute in the fight for global peace, human rights, freedom, justice and democracy
We believe that there can never be a reason for us to be denied in continuing this struggle. The aspirations of the Achenese have been clearly stated in the Free Acheh Proclamation of 4th December 1976; it is imprinted in the minds of each Achenese, especially those who have tirelessly fought for this dream.
We call on our people everywhere to stand up together and unite into one strong front in order to fight for our sovereignty, nation and dignity. In reorganizing this struggle, we hereby establish the Preparatory Committee of the Free Acheh Democratic to carry out all the necessary steps in our effort to achieve this aim.
New York, January 15, 2006
We the Preparatory Committee of the Free Acheh Democratic
Affan Madjid (Acheh, Pereulak)
Aiman Zulkarnaen (Acheh)
Amir Tereusep (Acheh Rayek)
Amirul Mu'minin Nya' Tjut Ali (Acheh)
Arifin Amin Syech (Australia)
Asnawi Ali (Sweden)
Eddy L. Suheri (United States)
Fuadi Azmi (South Africa)
Ghazali Abdul Hamid (Malaysia)
Guree Rahman Ismail (Sweden)
Hafizzul Majid (Acheh)
Hanafiah Ahmad (Norway)
Hasan Kumbang (Acheh)
Ibnu Hasan Abdullah (Acheh)
Ichlas Ramadhan (United States)
Inong Zhahir Ramadhani (Acheh)
Ishak Beulama (Acheh, Mereuhom Daya)
Jaffaniel Alamsyah (Acheh)
Khusairi Ismail (Acheh)
Mustafa Kruëng (United States)
Syahbuddin Rauf (Sweden)
Syuhada Linge (Acheh, Linge)
Tgk. Lahmuddin Pang Teh (Malaysia)
Yusuf Daud (Sweden)
Zikrinullah Makarim (Malaysia)
---------------------------------------------------------------------
Komite Persiapan Acheh Merdeka Demokratik
Sekretariat:
New York, United States Tel/Fax. +1 718 337 8843
Stockholm, Scandinavia Tel. + 46 739 756532
e-mail: committee@freeacheh.info
preparatory.committee@gmail.com
website: www.freeacheh.info
Deklarasi
Kepada bangsa kami dan semua bangsa di dunia serta institusi-institusi internasional:
Kami yang tergabung dalam Komite Persiapan Acheh Merdeka Demokratik dengan ini menyatakan bahwa akan tetap meneruskan perjuangan untuk suatu konteks demokrasi yang lebih luas dan merata di tanah leluhur kami, Acheh, dengan penghormatan terhadap hukum-hukum international.
Diakui bahwasanya terdapat aspek positif dari Perjanjian yang telah ditanda tangani oleh Gerakan Acheh Merdeka (GAM) di bawah kepemimpinan Malik Mahmud dan perwakilan Indonesia di Helsinki pada 15 Agustus 2005, dan proses perdamaian yang sedang berlangsung telah menurunkan tingkat kekerasan di Acheh. Akan tetapi pada proses kelahirannya perjanjian tersebut adalah tidak memiliki kriteria demokrasi dan keterbukaan.
Meskipun terdapat banyak permintaan dari pelbagai pihak termasuk dari masyarakat sivil termasuk anggota GAM sendiri untuk menjadi bagian dari proses perundingan dan dibenarkan untuk memberi masukan dalam pembahasan kesepakatan tersebut, namun hanya beberapa saja yang terpilih dan dilibatkan.
Proses perundingan Helsinki dan hasil kesepakatan tersebut adalah tidak memiliki fondasi yang kokoh baik itu secara politik maupun demokrasi, dan tidak mempunyai justifikasi secara moral. Oleh sebab itu perjanjian tersebut tidak akan mampu bertahan dalam tempo yang lama.
Kami para pejuang setia Acheh Merdeka telah berdiri tegak dan bersatu dalam barisan Komite ini untuk: melanjutkan perjuangan kemerdekaan; mengembalikan kedaulatan Negara dan Bangsa; mempersiapkan berdirinya suatu pemerintahan yang bebas dan demokrat di Acheh; memperjuangkan aspirasi bangsa Acheh yang tertindas dan terabaikan. Semua maksud tersebut akan kami jalankan demi kebaikan bangsa kami agar dapat berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa maju di dunia dalam kontribusinya untuk memperjuangkan perdamaian dunia, hak asasi manusia, kemerdekaan, keadilan, dan demokrasi.
Kami percaya bahwa tidak ada suatu alasanpun yang dapat menghalangi kelanjutan perjuangan ini. Aspirasi Bangsa Acheh telah jelas tertulis dalam Proklamasi Acheh Merdeka 4 Desember 1976, dan terpahat dalam setiap jiwa bangsa Acheh, khususnya mereka yang telah berjuang tak kenal lelah untuk mencapai cita-cita tersebut.
Dengan ini kami memanggil semua bangsa Acheh di mana pun berada agar bangkit bersama dalam suatu barisan untuk merebut kembali kedaulatan serta marwah bangsa dan Negara Acheh. Dalam rangka menyusun kembali perjuangan besar yang kita warisi ini, telah kita dirikan Komite Persiapan Acheh Merdehka Demokratik yang akan mengambil langkah-langkah penting dalam meraih maksud tersebut.
New York, 15 January 2006
Komite Persiapan Acheh Merdehka Demokratik
Affan Madjid (Acheh, Pereulak)
Aiman Zulkarnaen (Acheh)
Amir Tereusep (Acheh Rayek)
Amirul Mu'minin Nya' Tjut Ali (Acheh)
Arifin Amin Syech (Australia)
Asnawi Ali (Sweden)
Eddy L. Suheri (United States)
Fuadi Azmi (South Africa)
Ghazali Abdul Hamid (Malaysia)
Guree Rahman Ismail (Sweden)
Hafizzul Majid (Acheh)
Hanafiah Ahmad (Norway)
Hasan Kumbang (Acheh)
Ibnu Hasan Abdullah (Acheh)
Ichlas Ramadhan (United States)
Inong Zhahir Ramadhani (Acheh)
Ishak Beulama (Acheh, Mereuhom Daya)
Jaffaniel Alamsyah (Acheh)
Khusairi Ismail (Acheh)
Mustafa Krueng (United States)
Syahbuddin Rauf (Sweden)
Syuhada Linge (Acheh, Linge)
Tgk. Lahmuddin Pang Teh (Malaysia)
Yusuf Daud (Sweden)
Zikrinullah Makarim (Malaysia)
* Diterjemahkan dari deklerasi asal bahasa Inggris
---------------------------------------------------------------------------
Komité Peukeumah Atjèh Meurdéhka Demokratik
Sèkretariat:
New York, USA
Tel/Fax: +1 718 377 8843
Stockholm, Scandinavia
Tel: + 46 739 756 532
Email: committee@freeacheh.info
preparatory.committee@gmail.com
website: www.freeacheh.info
Peunjata
Bismillahirrahmanirrahim
Ukeuë bansa droë, bansa bansa dônja dan badum organisasi internasional
Kamoë nibak Komité Peukeumah Atjèh Meurdéhka Demokratik, deungon njoë teupeunjata bahwa kamoë akan meusambông peurdjuangan di tanoh éndatu kamoë deungon tjara tjara njang leubèh demokratik, seusuai deungon hukôm dan atôran atôran dônja.
Kamoë angkèë bahwa na tjit hai hai njang djroh nibak peurdjandjian MoU njang geutèkèn uléh Geurakan Atjèh Meurdéhka (GAM) dimijub pimpinan Malik Mahmud dan waki waki dari Indonesia di Helsinki bak uroë 15 Agustus 2005, dalam peukara peukureuëng tingkat kekerasan di Atjèh. Bahpih meunan, proses atawa tjara tjara njang geungui bak peulahé peurdjandjian njan hana teubuka dan kon seutjara demokratik.
Bahthatpih le permintaan nibak pihak pihak di Atjèh, rôh tjit disinan anggèëta GAM keudroë dan masyarakat sipil, untôk tjok bagian dalam proses njan supaja djeuët geubri pikéran geuh, teutapi bandum permintaan njan hana geupeupunoh. Peuë njang teudjadi nakeuh, tjit padum padum droë sagai njang ka meusaréng dan rôh teulibat u dalam njan.
Dalam arti politék dan demokrasi, proses dan hasé nibak peurdjandjian MoU njan nakeuh buët hana panjang piké, meudhab-dhab dan asai meu kalheuëh mantong; seutjara moral, buët njan hana pat peubeuna; dan akibatdjih hana keumah peutheun untôk djangka panjang.
Kamoë peudjuang peudjuang seutia Atjèh Meurdèhka ka meutjok saboh peunutôh meupeusaboh droë dan meupeudong saboh Komité njang tudjuan djih nakeuh: sambông keulai peurdjuangan keumeurdéhkaan; peugisa keulai dèëlat Neugara Atjèh; peukeumah lapak untôk peudong saboh peumeurintahan Atjèh Meurdéhka njang demokrasi dan seudia forum keu su majoritèt rakjat Atjèh njang seulama njoë hana soë padôli. Kamoë akan peudjak tudjuan tudjuan njoë bandum demi bansa dan nanggroë Atjèh, supaja bansa Atjèh keumah duëk santeut bahô deungon bansa bansa laén lam dônja untôk saban saban tapeudjuang keu saboh perdamain dônja, HAM, kebebasan, keadilan dan demokrasi.
Kamoë peutjaja bahwa hana alasan sapeuë pih keu kamoë untôk hana meusambông lé peurdjuangan njoë. Aspirasi dan tjita tjita bansa Atjèh ka trang that meutuléh dalam proklamasi Atjèh Meurdéhka 4 Désèmber 1976; bandum njan ka meupheuët dan meu uké dalam tiëp tiëp ulèë ureuëng Atjèh, khusus djih keu sjèëdara sjèëdara njang hana pijôh pijôh geupeudjuang keu tjita tjita sutji njoë.
Deungon njoë kamoë tawôk bak bandum bansa Atjèh, pat mantong ateuëh rhuëng dônja njoë, supaja geubeudoh bandum meusigo dan peusaboh droë dalam saboh baréhsan njang kong, demi untôk tareubôt keulai dèëlat bansa, dèëlat Neugara Atjèh dan tapeugisa keulai maruwah dan keumuliaan droëteuh. Untôk ta puga buët rajek dan ta atô keulai peurdjuangan njoë, kamoë ka meupeudong saboh Komité Peukeumah Atjèh Meurdéhka Demokratik untôk tjok langkah langkah njang tapeureulèë dalam ôsaha geutanjoë bak ta teumeung tudjuan keuneulheuëh.
New York, 15 Djanuari, 2006
Kamoë nibak Komité Peukeumah Atjèh Meurdéhka Demokratik
Affan Madjid (Acheh, Pereulak)
Aiman Zulkarnaen (Malaysia)
Amir Tereusep (Acheh Rayek)
Amirul Mu'minin Nya' Tjut Ali (Acheh)
Arifin Amin Syech (Australia)
Asnawi Ali (Sweden)
Eddy L. Suheri (United States)
Fuadi Azmi (South Africa)
Ghazali Abdul Hamid (Malaysia)
Guree Rahman Ismail (Sweden)
Hafizzul Majid (Acheh)
Hanafiah Ahmad (Norway)
Hasan Kumbang (Acheh)
Ibnu Hasan Abdullah (Acheh)
Ichlas Ramadhan (United States)
Inong Zhahir Ramadhani (Acheh)
Ishak Beulama (Acheh, Mereuhom Daya)
Jaffaniel Alamsyah (Malaysia)
Khusairi Ismail (Acheh)
Mustafa Krueng (United States)
Syahbuddin Rauf (Sweden)
Syuhada Linge (Acheh, Linge)
Tgk. Lahmuddin Pang Teh (Malaysia)
Yusuf Daud (Sweden)
Zikrinullah Makarim (Malaysia)
*Teuteurdjeumah nibak deklerasi asli basa Inggrèh
ok tu je,Wassalam~
Huhu..terpanggil nak post psl acheh ni.. sbb Tok aku org Acheh piau punya..walau x penah jumpa, x penah sua muka, gambaq pon x penah tgk, selagi darah yg sama mengalir, selagi tu tetap utuh persaudaraan kita x kira dimana ceruk dunia kita melata~
A'kum
ReplyDeleteSonok dapat baca blog ni. Memang kalau kemana pun ia mengalir, darah yg baik tetap baik juga akhir nya. Tahniah Acheh!!!
http://freeAcheh.info
Betul... Alhamdulillah..keamanan di Acheh akhirnya.. moga berkekalan...
ReplyDeleterupa² nya, setiap kejadian yg Allah berikan kepada kita ada hikmah yg menyusul... disebalik tsunami, rupa2nya Allah kurniakan keamanan buat Acheh.. moga berpanjangan..
Teruskan perjuangan ya~ HIDUP ACHEH YG DEMOKRATIK~!!